Kamis, 01 November 2012

Info Kesehatan Terkait Rokok

Homoseksual dan Transgender Paling Banyak Isap Rokok


Hal ini berdasarkan laporan terbaru dari American Lung Association, yang menemukan bahwa kaum lesbian, gay, biseksual and transgender (LGBT) 2 sampai 2,5 kali lipat lebih banyak merokok ketimbang kaum heteroseksual.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa wanita lesbian, biseksual dan transgender 1,5 sampai 2 kali lebih mungkin untuk merokok ketimbang wanita heteroseksual. Kaum biseksual biasanya memiliki tingkat merokok lebih tinggi dibanding heteroseksual dan homoseksual.

****
Komentar saya: Ke laut aja makhluk-makhluk yang bilang kalo cowok yang gak ngerokok itu BANCI! Liat siapa yang banci beneran?!
==============

Rokok Merusak Tubuh Dalam Hitungan Menit

 
Selama ini masyarakat mengira rokok merusak tubuh dalam jangka waktu panjang. Tapi peneliti mengungkapkan bahwa kerusakan genetik akibat rokok terjadi dalam hitungan menit setelah seseorang menghisap rokok.
Dr Stephen Hecht dari University of Minnesota yang memimpin studi ini mempelajari tingkat senyawa berbahaya yang dikenal sebagai polisiklik hidrokarbon aromatik (polycyclic aromatic hydrocarbons/PAH) pada 12 perokok.
PAH telah dipercaya sebagai salah satu penyebab utama kanker paru-paru. Senyawa PAH yang disebut dengan fenantrena dalam rokok cepat membentuk zat beracun dalam darah yang menyebabkan mutasi hingga memicu terjadinya kanker.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyebabkan kerusakan tersebut, hanya 15-30 menit setelah para perokok selesai menghisap rokoknya. Efek ini terbilang sangat cepat dan setara dengan menyuntikan zat tersebut langsung ke dalam aliran darah.
==============

Perjalanan Nikotin dari Paru-paru ke Otak Hanya 7 Detik


Nikotin merupakan salah satu zat yang dilepaskan ketika seseorang merokok. Ternyata waktu yang dibutuhkan oleh nikotin untuk berjalan dari paru-paru ke otak hanya selama 7 detik saja.
Setelah sampai di otak nikotin akan merangsang pelepasan dopamin, yaitu suatu neurotransmitter penting yang terlibat dalam suasana hati , selera makan dan fungsi otak lainnya.
Ketika seseorang merokok, maka nikotin akan masuk dan mulai menumpuk di dalam tubuh. Lama kelamaan seseorang akan terbiasa dengan nikotin dan jika ia tidak mendapatkan jumlah yang sama maka tubuh akan meminta lebih. Dan biasanya jumlah nikotin yang masuk akan semakin besar atau meningkat.
Pengguna nikotin bisa dengan cepat menjadi ketergantungan. Jika seseorang tiba-tiba berhenti merokok, maka ia akan mengalami efek balikan (withdrawal effect) seperti cemas dan perubahan suasana hati.
==============

Sebatang Rokok Cukup untuk Memicu Serangan Jantung


Asap rokok tidak butuh waktu terlalu lama untuk masuk ke aliran darah seseorang. Begitu mencapai darah, racun-racun dalam asap rokok langsung mengalami perubahan struktur sehingga menjadi lebih lengket satu sama lain.
Molekul-molekul racun itu juga mengikat darah yang ada di sekitarnya, sehingga memicu terjadinya penggumpalan. Bagi yang memang sudah mengalami penyempitan pembuluh darah, kondisi ini sangat berisiko menyebabkan serangan jantung.
Pakar nikotin dari Roswell Park Cancer Institute, Dr K Michael Cummings, menambahkan rokok zaman sekarang melepaskan nikotin jauh lebih cepat dan efisien dibanding rokok beberapa tahun yang lalu.